seperti cinta yang tak mengenal akhir yang tak mengenal menyerah
di situ jejakjejak menjelma taman dan tetirah.
di mana lembah dipenuhi kuncup kuncup melati
senantiasa bersemi, tubuh wangi yang ku kecup tiap pagi
embun embun berbaris di bulu matamu
mengerling sejuk ke dalam kalbu.
di bibirmu pantai segala kerinduanku bermuara
segalanya sampai
bukankah cinta itu lambang abadi?
di bibirmu sajakku menjelma cium
menjadi ombak di celah celah lautmu yang anggun.
bagaimana indahnya engkau melukiskan cinta
hanya dengan sebuah lengkung sederhana di bibir
sementara ribuan kata tak sanggup kueja dan kutata
agar dapat menulisi kertas hatimu.
No comments:
Post a Comment