sahabat itu ibarat obat
dia selalu berusaha menyembuhkan luka
walau terkadang belum tentu sembuh total
setidaknya mengurangi beban luka di hati
dia selalu ada di saat suka maupun duka
tidak memandang miskin atau pun kaya
because best friends are everything
sahabat adalah cermin
selalu menampakkan apa yang terlihat
walaupun itu buruk, walaupun itu tak baik
sahabat adalah buku
darinya, aku belajar kisah-kisah penuh makna
betapa indahnya saat
warna kalian membaur di dalam kanvas hidupku
pacar bisa saja putus
bahkan seorang teman bisa saling bermusuhan
tetapi tidak dengan sahabat
sahabat tulus tanpa tendensi
murni tanpa saling ingin menguasai
the best friend is a beautiful gift
Grace of the Creator to his people
cheerful, spirit and always smiling pangeran kecil
aku berdiri di keheningan pagi sepi memandang mentari yang tak pernah mati seakan ingin ku ubah semua kehidupan di bumi wahai langit, jika kau marah padaku jangan kau sinari aku dengan terik panasmu jika kau benci padaku, jangan kau semburkan air hujanmu dan jika pelangimu telah datang biarkanlah aku bernyanyi dan menari indah di atas tetesan air bersamanya, hingga tak ku sadari nafas ini untuk siapa Tuhan..jika suatu saat nanti aku berada di atas sana tolong sayangi dan jaga dia, sebagaimana aku menyayangi dan menjaganya biar dia tau betapa berharganya nafas yang sempit di dunia yang fana' ini
Dimana
kata “damai” sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat bahkan seluruh dunia
tetapi masih minim dalam tindakan nyata. Damai itu bukan suatu tujuan yang
harus di capai melainkan proses yang harus di lakukan dalam tindakan dan
perbuatan sehari-hari baik dalam masyarakat dan dunia terutama di lingkungan
sekitar. Terwujudnya suatu kedamaian bukan semata-mata hanya karena mengikuti
kegiatan sosial agar terlihat kebersamaan tetapi suatu kedamaian dapat terwujud
ketika semua orang saling menghormati satu sama lain tanpa adanya perselisihan,
menghargai perbedaan bukan saling menjatuhkan, mementingkan kepentingan umum
bukan keegoisan. Semua itu berawal dari kesadaran individu masing-masing
seberapa jauh mengerti arti tentang damai, dengan cara mengalahkan ego diri
sendiri artinya berdamai dengan diri sendiri tanpa memikirkan ego. Sering
terdengar maraknya tawuran atau bahkan perang antar negara, masih jauh lebih
baik perang melawan kebenaran daripada mencari pembenaran diri sendiri tanpa
ada yang mau disalahkan dan meminta maaf.
Konflik,
perang, ancaman, kekerasan meninggalkan citra negatif yang tidak mudah
dihilangkan tanpa disadari dari diri sendiri, karena minimnya kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan suatu konflik tersebut. Namun bukan
berarti dengan mengalahkan ego masing-masing sudah selesai semua, justru dari
kesulitan-kesulitan yang dilewati kita bisa belajar dari hal-hal yang bernilai.
Hadapi kesulitan dan konflik dengan berani tentunya dengan kejujuran, kerendahan
hati bukan dengan cara menepuk dada. Di jaman modern jarang sekali ditemukan
pada diri seseorang kejujuran dan kerendahan hati yang hakiki, dimana seseorang
ingin terlihat yang paling menang, paling berkuasa tanpa berpikir suatu
kedamaian dengan sesamanya. Sebenarnya damai itu sederhana tak butuh banyak
materi untuk mewujudkanya hanya sedikit mematuhi peraturan yang ada dan
menghargai hak-hak manusia lainya.
Ciptakan
ketentraman dan wujudkan perdamaian dunia agar hidup lebih berarti bagi diri
sendiri dan orang lain karena damai itu kita yang ciptakan “Peace That We Are Created”.